Debat Publik Pertama Visi-Misi Paslon1 - Paslon2, dalam Pilkada 2024 Digelar KPU Kabupaten Kediri
Jatimnews.info || Kediri – Debat Pertama Publik Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kediri tahap pertama digelar KPU Kabupaten Kediri di Insumo Kediri Convention Center (IKCC). Diikuti pasangan calon Deny Widyanarko – Mudawamah dan Hanidhito Himawan Pramana – Dewi Mariya Ulfa. Kamis, 24/10/12.
Sejumlah pertanyaan seputar RPJMD Kabupaten Kediri, disodorkan lima orang panelis, Muhammad Adnan, Taufik Al Amin, Desi Wulandari, Kurniawan Muhammad dan Jarot Hermansyah. Menjadikan suasana debat cukup berkualitas dan menguji kemampuan masing- masing paslon diselaraskan visi misi mereka.
Visi Misi Paslon 01
Kesempatan pertama menyampaikan visi misi, paslon Denny dan Mudawammah menyampaikan kami berdua putra asli daerah dan tumbuh berkembang di Kabupaten Kediri setiap hari kita berinteraksi bergelut dengan masyarakat. Sehingga mendengar apa yang menjadi keluhan masyarakat, apa yang menjadi kesulitan penderitaan masyarakat dan menangkap apa yang menjadi harapan masyarakat, ucap Deny.
Untuk itu kami akan mengimplementasikan harapan-harapan masyarakat Kediri yang kita wujudkan dalam visi misi dan program kami. Visi kami Kediri mandiri maju sejahtera dan berkeadilan. Untuk mewujudkan visi tersebut kita akan mewujudkan dalam bentuk program unggulan, salah satu bentuk program unggulan pembangunan dusun sebesar 300 sampai 500 juta dusun per tahun, imbuhnya.
Beberapa program ini diharapkan dusun se-Kabupaten Kediri dapat menjadi dusun yang maju. Program pembangunan ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk kegiatan pembangunan baik pembangunan fisik dusun, mendorong kegiatan ekonomi masyarakat baik, pertanian peternakan, UMKM dan perikanan.
Dengan kekuatan APBD Kabupaten Kediri 3,6 triliun maka program dana pembangunan dusun sebesar 300 sampai 500 juta per dusun pertahun sangat mungkin kemudian dilaksanakan, jelas Deny - Mudawammah.
Visi Misi Paslon 02
Kesempatan berikutnya giliran paslon kepala daerah petahana, Hanindito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa.
“Kami akan menyampaikan bahwa selama tiga tahun setengah, kami diberikan mandat oleh masyarakat. Kami sudah menjalankan beberapa program. Ada yang ngomong kami tidak punya program, kami sampaikan kami punya bukti, jelas Dhito.
Yang pertama terkait profesionalitas ASN sebelum bicara pemerintah desa, pemerintah kabupaten harus kuat. Maka program Panji Corporate University. Sahaja adalah sistem pelayanan kependudukan Satu Hari Jadi.
Yang berikutnya kesehatan karena kami tidak akan membicarakan visi misi, kami kuatkan dalam program UHC. Lalu Puskesmas rawat inap kita bangun 7 Puskesmas rawat inap dan poli sore. Kami mendidik masyarakat, bahwa pendidikan itu adalah investasi yang paling mahal, ucapnya.
Sampai dengan hari ini kami membangun sekolah SMA Dharma Wanita Boarding School. Guru Madin sebanyak 8.700 penerima intensif, masih ada 15.000 lagi yang akan kita berikan insentif. GTT dan PTT ini tidak mungkin kalau tidak kita sejahterakan yang mendidik bangsa adalah mereka.
Lapangan pekerjaan baru kami akan membuka 30.000 lapangan pekerjaan baru dengan cara Perda RT RW dan Peraturan Bupatiu terkait kawasan peruntukan industri. UMKM kami punya binaan, kami sudah terbukti tidak blenjani," imbuh Dhito - Dewi.
Materi Debat
Tema debat pertama terkait pendidikan terjadi kesenjangan digital, langsung berlangsung memanas. Karena Deny mengklaim memberikan solusi berupa pemasangan wifi di setiap dusun. Namun Dhito memastikan menghindari kesenjangan antar siswa tinggal dimanapun, pada setiap sekolah akan terpasang wifi.
Tema kedua terkait aduan masyarakat, suasana makin memanas. Saat Dhito menjelaskan melalui layanan Halo Masbup. Dimana terdapat 15 ribu aduan dan telah terselesaikan mencapai angka 98%. Layanan ini juga telah terintegrasi dengan semua dinas. Kemudian pada Desember nanti, akan diresmikan Mall Pelayanan Publik.
Denny pun menanggapi bahwa masyarakat Kabupaten Kediri bukan mesin, yang harus ditoto dan ditoto. Perlu pemimpin yang turun, memastikan apakah benar-benar bisa menyerap aspirasi masyarakat. Kemudian memberikan konsultan kepada para pengusaha yang membutuhkan izin tambahan.
Pernyataan Deny Usai Debat
Dikonfirmasi usai acara, Denny mengkritik pemerintahan selama dipegang Dhito dan Dewi, hanya memberitakan terkait keberhasilan.
“Selama ini kita di framing dengan keberhasilan-keberhasilan, dalam debat ini kita bongkar sebenarnya keberhasilan itu seperti katak dalam tempurung. Maksudnya, keberhasilannya dibanding dengan daerah sebelah kita masih kalah jauh,” ucapnya.
Kemudian terkait debat di segmen lima, sempat ada pertanyaan soal konflik interest.
“Saya itu bingung maksudnya, saya itu kan bukan pemilik Tajimas. Jadi yang ditanyakan itu tidak nyambung. Saya tegaskan dulu di perusahaan saya dimana-mana itu, tidak pernah memandang itu saudara saya. Saya nanti kalau jadi Bupati, saya akan sandarkan dengan profesionalisme. Kabupaten Kediri ini harus punya orang yang tepat, orang yang punya kemampuan untuk bisa mendorong agar Kabupaten Kediri ini menjadi hebat,” terangnya.
Deny pun menegaskan, jika dalam dua tahun tidak mampu menjalankan program telah dijanjikan, menyatakan siap mundur.
“Program pembangunan 300 sampai dengan 500 juta rupiah, kita juga sampaikan. Yang kedua ada bentuk tanggung jawab saya. Bagaimana kalau program dalam 2 tahun tidak jalan, saya siap mundur. Seorang pemimpin harus punya integritas, kalau program utama tidak jalan saya mundur,” pungkas Deny.
Pernyataan Dhito Usai Debat
Tidak seperti Deny, Dhito terlihat cukup bijaksana saat dikonfirmasi usai acara.
“Tentunya dalam proses demokrasi perbedaan pilihan itu biasa, tapi pada hakikatnya tidak ada lawan politik bagi saya. Karena malam ini Pak Deny adalah kawan politik saya, jadi hari ini mungkin kita beda pilihan. Tapi pasca Pilkada, InsyaAllah dan saya yakin kami tetap bersahabat,” jelasnya.
Dhito pun menegaskan bahwa dirinya tidak punya niatan untuk merusak hubungan karena politik. Dia pun juga menilai debat diselenggarakan KPU telah berjalan dengan cukup baik.
“Kami tidak akan pernah merusak hubungan karena berpolitik. Tadi tema debat saya rasa KPU juga sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Terima kasih KPU dan yang tidak kalah penting saya berterimakasih kepada para ketua partai pengusung dan pendukung yang telah men-support di periode yang akan datang,” terangnya.
Terkait debat, Ketua KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim menerangkan terkait debat pertama berada di wilayah Kota Kediri dan debat berikutnya di wilayah kabupaten, semua ini bertujuan untuk keseimbangan.
“Untuk debat ke-2 subtema-nya adalah infrastruktur dan persoalan di daerah, dilaksanakan tanggal 12 November, InsyaAllah tempatnya di Gedung Bhagawantabahari. Dipilihnya wilayah kota untuk debat pertama, sebagai bagian dari keseimbangan. Panelis tetap sama lima orang dari akademisi, praktisi dan juga pemerhati,” pungkas Dhito.
(Adv/kpukabupatenkediri)
#kpukabupatenkediri
#pemkabkediri
Jurnalis: Marlina
Reporter: Murianto
Editor: Harijo
Posting Komentar