Memikirkan Masa Lalu dan Masa Depan Bisa Memicu Stres
Jatimnews.info || Tulungagung -
Putus asa dan kehilangan harapan adalah situasi batin yang pernah dialami hampir setiap orang. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa berbahaya dengan munculnya keinginan bunuh diri.
Membangun kesehatan jiwa merupakan rangkaian yang tidak terputuskan dari kesehatan yang paripurna. Otak tidak dapat bekerja baik dalam suasana tubuh yang tidak sehat. Otak tidak dapat bekerja baik dalam suasana spiritual yang tidak sehat.
Mengutip penjelasan dr. Herbet Sidabutar Sp.KJ dari laman kemkes.go.id, pikiran, perasaan dan kehendak merupakan kompleks yang diamati dalam menggambarkan suatu kondisi klinis, sebelum menegakkan diagnosis gangguan jiwa.
Pikiran yang melompat ke masa depan akan memicu perasaan cemas dan menampilkan tanda dan gejala “Fight or Flight”. Sementara pikiran yang menggali ke masa lalu akan memicu perasaan tertekan atau depresse, yang akan menampilkan gambaran melankolia. Jadi semua perilaku yang kita tunjukkan didahului oleh pikiran.
“Siapa yang dapat menguasai pikirannya akan dapat menguasai perasaannya, yang akhirnya dapat menguasai perilakunya (The cognitive triangle),” terang dr. Herbet.
Ia mengatakan, sejatinya manusia yang tercerahkan, dapat mengendalikan pikirannya, sehingga menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Sebaliknya, ketika otak sudah tidak lagi mendengar instruksi akibat terganggu secara masif neurotransmitter-nya, dibutuhkan asupan dari luar dalam bentuk obat-obat psikofarmaka yang diresepkan oleh dokter.
Bagaimana melatih pengendalian pikiran? Kuncinya adalah kesadaran, dengan mantra: Ing kene, ngene, saiki, aku gelem.
Menurut dr. Herbet, latihan yang paling mudah adalah dengan metode 5-4-3-2-1. Berikut tahapannya:
1. Duduklah dengan keadaan santai, bernafaslah secara alamiah
Amati 5 objek
2. Dengarkan dan amati 4 suara yang berbeda
3. Sentuh 3 objek. Amati tekstur, suhu, serta fungsinya.
4. Amati 2 bau yang berbeda
Sebutkan 1 hal yang bisa Anda cicipi dan amati rasanya.
5. Pilihlah metode yang sesuai dengan keyakinan anda masing-masing.
Ia mengibaratkan, jika kita berada di dalam sebuah ruangan yang gelap, manakah yang akan dipilih sebagai pegangan; senter atau pedang.
Orang yang bisa mengendalikan pikiran akan memilih senter. Dengan cahaya kita dapat melihat bahwa benda yang kita hadapi adalah seutas tali, bukan seekor ular. Sehingga kita tidak membabat kanan dan kiri, yang mungkin akan mencelakakan diri kita sendiri.(iw)
Posting Komentar