Menguak Potensi Emas Hijau: Tembakau Kualitas Unggul dari Desa Klangon
Jatimnews.info || Madiun, 28 Mei 2025 – Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, semakin mengukuhkan diri sebagai sentra budidaya tembakau yang menjanjikan. Dalam tiga tahun terakhir, desa ini telah menunjukkan potensi luar biasa dalam menghasilkan tembakau berkualitas tinggi, menjadi alternatif unggul di lahan kering yang tidak melimpah air.
Kepala Desa Klangon, Didik Kuswandi, S.E., menjelaskan bahwa pemilihan tembakau sangat strategis mengingat kondisi geografis desa. "Tembakau sangat cocok dengan kondisi desa kami yang tidak melimpah air, menjadikannya alternatif ideal di lahan kering," ujar Didik.
Lonjakan Luas Lahan dan Dukungan Anggaran;
Perjalanan Desa Klangon dalam budidaya tembakau dimulai dengan langkah-langkah signifikan:
Tahun 2023: Dimulai dengan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp13.000.000.
Tahun 2023: Kerja sama perdana dengan pabrik Sadana membuahkan hasil panen yang sukses.
Tahun 2024: Luas lahan tanam tembakau melonjak drastis dari 13 hektar menjadi 37 hektar.
Saat ini: Lahan tembakau di Desa Klangon telah mendekati 67 hektar.
Peningkatan luas lahan ini menjadi bukti nyata keseriusan dan keberhasilan petani tembakau di Klangon.
Kualitas Tembakau Klangon yang Unggul
Keunggulan tembakau Klangon tidak hanya terletak pada luas lahannya, tetapi juga pada kualitasnya. Menurut pernyataan dari pabrik Sadana pada tahun 2024, kualitas tembakau Klangon adalah yang terbaik di wilayah Kabupaten Madiun.
Meskipun mungkin kalah dalam ukuran daun, tembakau Klangon unggul dalam rendemen atau kepadatan serta kandungan nikotin yang tinggi. Hal ini menjadikannya sangat diminati oleh pabrik, bahkan disamakan dengan "porang Klangon" yang dikenal padat dan berkualitas tinggi.
Petani dan Dukungan Berkelanjutan
Diperkirakan lebih dari 200 Kepala Keluarga (KK) di Desa Klangon menggantungkan hidupnya pada budidaya tembakau. Para petani ini tidak dibiarkan berjuang sendiri:
Petani yang bekerja sama dengan Sadana bahkan "disekolahkan" melalui dana bagi hasil cukai, menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kapasitas.
Empat kelompok petani tembakau mendapatkan perhatian khusus dan pelatihan intensif mengenai cara menanam, keselamatan kerja, serta perawatan tembakau yang tepat.
Bantuan juga disalurkan kepada para buruh tani tembakau, memastikan kesejahteraan seluruh pihak yang terlibat.
Keberhasilan budidaya tembakau di tahun 2024 juga membawa fasilitas nyata, yaitu satu sumur sibel yang dibangun dari bagi hasil cukai. Sumur ini sangat membantu para petani dalam mengairi lahan tembakau mereka.
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Meskipun potensi tembakau sangat besar, Kepala Desa Didik Kuswandi mengakui adanya tantangan, terutama terkait jaringan irigasi yang belum memadai. Namun, upaya perbaikan terus dilakukan melalui anggaran ketahanan pangan dan pembangunan pertanian untuk memaksimalkan irigasi di jalur-jalur pertanian tembakau pada tahun 2025 dan 2026.
Masa depan tembakau di Desa Klangon terlihat cerah. Harapan terbesar adalah memaksimalkan potensi lahan kering dengan menanam tembakau sebagai solusi untuk kekurangan air saat menanam padi atau jagung. Ke depan, diharapkan luas wilayah sawah lahan kering akan sepenuhnya ditanami tembakau.
Harapan jangka panjang yang lebih besar adalah hadirnya pabrik tembakau di Kabupaten Madiun. "Adanya pabrik tembakau di Kabupaten Madiun akan sangat mendukung industri tembakau lokal kami," pungkas Didik Kuswandi, optimis akan masa depan "emas hijau" dari Desa Klangon.
Jurnalis: Sukini
Editor: Harijono
Posting Komentar