Telusuri
24 C
id
  • Redaksi
  • Siber
  • Indeks
  • News
  • Daerah
    • All
    • Jawa Timur
    • Jawa Tengah
    • Jawa Barat
    • Bali
  • Nasional
    • Advertorial
  • Hukrim
  • TV Streaming
  • iNews
    • Hukrim
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Budaya
    • TNI
    • POLRI
    • PeristiwaNews
Jatim News Info
Telusuri
Jatim News Info
Buy template blogger
Beranda SPMB 2025: Antara Harapan Reformasi dan Realita Kesenjangan di Lapangan SPMB 2025: Antara Harapan Reformasi dan Realita Kesenjangan di Lapangan

SPMB 2025: Antara Harapan Reformasi dan Realita Kesenjangan di Lapangan

Jatim News
Jatim News
11 Jul, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Kami menilai, SPMB bukan hanya soal masuk sekolah. Ini soal masa depan anak-anak bangsa

Jatimnews.info || Blitar - Musim penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026 kembali menyisakan keresahan. Di atas kertas, sistem baru bernama SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) ini terlihat rapi dan penuh semangat reformasi. 

Tapi di lapangan, luka lama yang tak kunjung sembuh justru kembali menganga: siswa berprestasi yang tersingkir, anak dari keluarga miskin yang terabaikan, jalur prestasi yang disalahgunakan, hingga "penitipan" yang berbungkus legalitas.

Payung Hukum Terbaru: Permendikdasmen No. 3 Tahun 2025*

SPMB kini bernaung di bawah Permendikdasmen No. 3 Tahun 2025, menggantikan Permendikbud No. 1 Tahun 2021 tentang PPDB. Sistem ini membagi jalur penerimaan siswa menjadi empat:

1. Jalur Domisili – berdasarkan tempat tinggal terdekat sekolah

2. Jalur Afirmasi – untuk siswa dari keluarga tidak mampu dan penyandang disabilitas

3. Jalur Prestasi – akademik dan non-akademik

4. Jalur Mutasi – untuk anak dari orang tua yang pindah tugas atau anak guru

Setiap jalur memiliki kuota minimum:

SMA: Domisili ≥ 30%, Afirmasi ≥ 30%, Prestasi ≥ 30%, Mutasi ≤ 5%

SMP dan SD memiliki kuota serupa dengan persentase menyesuaikan kebutuhan daerah

Realita Lapangan: Siswa Berprestasi Justru Tak Diterima*

Salah satu cerita menyayat datang dari Blitar, tepatnya di wilayah Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Blitar, yang menaungi sejumlah SMA Negeri unggulan dari narasi yang beredar sungguh miris, siswa yang berprestasi dalam bidang olahraga karena minimnya literasi dari panitia pelaksana seleksi, tidak bisa diterima.

Meskipun dari pihak lembaga pendidikan sudah mengklarifikasi, tapi hal tersebut menjadi catatan buruk dalam proses penerimaan siswa baru.

Dari berbagai catatan, ada seorang siswa lulusan SMP dengan nilai rapor sempurna dan juara, gagal masuk ke sekolah impiannya. Bukan karena tak punya prestasi. Tapi karena kuota jalur prestasi yang dibuka hanya 10 kursi, sudah dipenuhi sejak jam pertama pendaftaran.

Mirisnya, ia juga bukan termasuk warga tidak mampu secara administratif, karena keluarganya tak memiliki KIP (Kartu Indonesia Pintar). Padahal secara ekonomi, orang tuanya hanya penjual angkringan dengan penghasilan pas-pasan.

"Saya bingung. Anak saya prestasinya bagus, tapi tidak bisa masuk. Di jalur domisili kalah jauh, di jalur prestasi penuh duluan," ujar sang ibu, sembari menahan air mata.

Budaya Titipan yang Tak Pernah Mati

Meski pemerintah telah menyederhanakan sistem dan membuka kanal pengawasan daring, praktik titip-menitip tetap menjadi luka tersembunyi dalam sistem pendidikan kita. Di Blitar, muncul desas-desus bahwa kursi prestasi dan mutasi sudah “dipesan” oleh oknum tertentu jauh sebelum sistem dibuka.

Ada wali murid yang mengaku ditawari ‘jalur aman’ dengan membayar sejumlah dana ke oknum perantara. Meskipun hal ini sulit dibuktikan secara hukum, sinyal penyalahgunaan sistem SPMB ini bukan isapan jempol.

“Jalur prestasi itu kadang hanya kedok. Yang masuk bukan cuma siswa berprestasi, tapi juga anak pejabat dan kerabat dalam,” ujar seorang guru yang enggan disebut namanya.

Sekolah Swasta Senyum Lebar di Tengah Kegelisahan

Ketika siswa tak bisa menembus sekolah negeri karena kalah domisili atau gagal di jalur prestasi, pilihan paling realistis adalah sekolah swasta. 

Ini yang membuat banyak pihak menuding sistem SPMB secara tidak langsung menguntungkan sekolah swasta, terutama yang berada di kota-kota besar seperti Blitar, Kediri, dan beberapa kota lainnya.

Lonjakan pendaftaran ke sekolah swasta meningkat drastis pasca pengumuman hasil SPMB tahap pertama. Bahkan, beberapa sekolah swasta elit membuka program “beasiswa khusus siswa gagal negeri” dengan tetap memungut biaya tambahan.

Seragam dan Pungli: Biaya Siluman Masih Menghantui

Meskipun Permendikdasmen menegaskan larangan pungutan liar (pungli) dalam proses penerimaan, praktik di lapangan berkata lain. Orang tua di beberapa SMA Negeri di Blitar mengeluhkan mahalnya biaya seragam yang dijual dengan dalih sudah ada kerjasama, serta mengatasnamakan ”kesepakatan ”. Bahkan ada satu paket seragam bisa mencapai Rp 2,1 juta untuk 4 jenis pakaian.

Tak hanya itu, ada juga pungutan berkedok sumbangan pembangunan sekolah atau iuran kegiatan, yang sifatnya “sukarela tapi wajib”. Ini menjadi beban ganda bagi orang tua, terutama yang sudah harus membayar uang pangkal di sekolah swasta karena anaknya tidak diterima di negeri.

Refleksi: Sistem Pendidikan yang Butuh Rasa, Bukan Hanya Regulasi

Pendidikan seharusnya menjadi hak semua anak bangsa. Tapi hari ini, sistem seolah menjadikannya barang eksklusif yang hanya bisa diakses mereka yang tinggal dekat sekolah, punya uang, atau punya jalur khusus.

Pemerintah perlu membuka mata dan telinga lebih lebar. Evaluasi sistem SPMB secara menyeluruh adalah hal mendesak, terutama pada aspek keadilan akses, transparansi, dan pengawasan implementasi di daerah. Kuota prestasi dan afirmasi perlu diperluas. Budaya titipan harus diberantas dengan sistem pelaporan terbuka.

Kami menilai, SPMB bukan hanya soal masuk sekolah. Ini soal masa depan anak-anak bangsa. Jangan biarkan sistem yang katanya berpihak pada keadilan, justru menjadi alat pemisah antara si kaya dan si miskin, antara yang berprestasi dan yang kalah kuota.

Jika negara tidak hadir dalam pendidikan, maka hanya mereka yang kuat secara finansial dan sosial-lah yang akan menang. Dan sisanya?, akan terus terpinggirkan
dalam sistem yang katanya sudah "disempurnakan."

Jurnalis: Joko Prasetyo, reporter salah satu media online dan pemerhati kebijakan.
Editor: Harijono 
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama Tak ada hasil yang ditemukan
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Posting Komentar
- Advertisment -
Responsive Advertisement
- Advertisment -
Responsive Advertisement

Stay Conneted

twitter Follow
instagram Follow
pinterest Follow

Berita Terbaru

SPMB 2025: Antara Harapan Reformasi dan Realita Kesenjangan di Lapangan

Jatim News- Juli 11, 2025 0
SPMB 2025: Antara Harapan Reformasi dan Realita Kesenjangan di Lapangan
Kami menilai, SPMB bukan hanya soal masuk sekolah. Ini soal masa depan anak-anak bangsa Jatimnews.info || Blitar - Musim penerimaan siswa baru tahun ajaran 20…

Berita Populer

Bawa Sabu-Sabu, Pemuda Tarokan Diamankan Satresnarkoba Polres Kediri Kota

Bawa Sabu-Sabu, Pemuda Tarokan Diamankan Satresnarkoba Polres Kediri Kota

Juli 10, 2025
Jutaan Rupiah Pungutan Uang Seragam, LSM Ratu Tegaskan Sekolah Bukan Toko Pakaian

Jutaan Rupiah Pungutan Uang Seragam, LSM Ratu Tegaskan Sekolah Bukan Toko Pakaian

Juli 11, 2025
SPMB 2025: Antara Harapan Reformasi dan Realita Kesenjangan di Lapangan

SPMB 2025: Antara Harapan Reformasi dan Realita Kesenjangan di Lapangan

Juli 11, 2025

Editor Post

Sudah Mengantongi Rekom dari DPP PKB, Gus Mujib siap Memenangi Gelanggang Pilkada Kabupaten Pasuruan 2024

Sudah Mengantongi Rekom dari DPP PKB, Gus Mujib siap Memenangi Gelanggang Pilkada Kabupaten Pasuruan 2024

Mei 15, 2024
Polri Siap Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

Polri Siap Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

Mei 15, 2024
Polda Kalteng Diskusi Bersama 25 Serdik Lemhannas Bahas Strategi Dalam Menjaga Kamtibmas

Polda Kalteng Diskusi Bersama 25 Serdik Lemhannas Bahas Strategi Dalam Menjaga Kamtibmas

Mei 15, 2024

Popular Post

Bawa Sabu-Sabu, Pemuda Tarokan Diamankan Satresnarkoba Polres Kediri Kota

Bawa Sabu-Sabu, Pemuda Tarokan Diamankan Satresnarkoba Polres Kediri Kota

Juli 10, 2025
Jutaan Rupiah Pungutan Uang Seragam, LSM Ratu Tegaskan Sekolah Bukan Toko Pakaian

Jutaan Rupiah Pungutan Uang Seragam, LSM Ratu Tegaskan Sekolah Bukan Toko Pakaian

Juli 11, 2025
SPMB 2025: Antara Harapan Reformasi dan Realita Kesenjangan di Lapangan

SPMB 2025: Antara Harapan Reformasi dan Realita Kesenjangan di Lapangan

Juli 11, 2025

Populart Categoris

  • Berita10
  • Polri8
  • hukrim10
  • pemerintah61
  • tni2
Jatim News Info

About Us

JatimNews.info hadir untuk memberikan sebuah informasi di wilayah Jawa Timur dan Nasional yang bersinergi untuk membangun negeri. JatimNews.info Sebagai jembatan untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

Contact us: jatimnews3@gmail.com

Follow Us

2014 Jatim News .com | Team IT : Mbah Yo
  • Redaksi
  • Siber
  • Indeks
  • Contact Us