Madiun Tegas Lakukan Pengendalian EMISI: DLH Gelar Bimtek Aplikasi "AKSARA dan SIGN-SMART"
Jatimnews.info || Madiun – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun memperkuat komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan semua upaya nyata daerah dalam pelestarian lingkungan terekam dalam sistem nasional melalui penguasaan aplikasi AKSARA dan SIGN-SMART.
Pelatihan yang krusial ini dilaksanakan pada Selasa, 2 Desember 2025, di Ruang Meeting Hotel Grand Mercure, Kota Madiun. Bimtek ini menjadi langkah strategis untuk mendapatkan data akurat persentase emisi GRK di wilayah Kabupaten Madiun, yang akan menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan daerah ke depan.
Peserta dan Tujuan Utama Bimtek
Acara ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Asisten Perekonomian Kabupaten Madiun, Didik Harianto, S.Sos, MM, Kepala DLH Kabupaten Madiun, M. Zahrowi, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait (termasuk Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perhubungan), serta perwakilan dari perusahaan/investor di Kabupaten Madiun.
Kepala DLH Kabupaten Madiun, M. Zahrowi, menjelaskan bahwa secara teknis, kegiatan ini adalah pelatihan input data ke dalam sistem yang diberlakukan secara nasional oleh Bappenas dan Kementerian Lingkungan Hidup.
"Apa yang sudah kita lakukan di Kabupaten Madiun, khususnya sebuah aksi nyata pelestarian lingkungan hidup itu terekam (terekord). Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui kandungan atau persentase emisi gas rumah kaca di wilayah Kabupaten Madiun," ujar M. Zahrowi.
Data emisi GRK sangat penting karena tingginya kandungan GRK dapat memicu perubahan iklim yang ekstrem, seperti peningkatan suhu yang tidak normal atau pola hujan yang tidak menentu. Penginputan data yang akurat menjadi dasar strategis penentuan langkah-langkah prioritas untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Fokus Lima Sektor dan Sinkronisasi Program Daerah, Bimtek ini berfokus pada pelatihan input data dari lima sektor utama yang menjadi dasar penghitungan kandungan emisi GRK: industri, pertanian, pengelolaan limbah, dan sektor terkait lainnya. Oleh karena itu, keterlibatan OPD seperti Dinas Pertanian dan Dinas Perhubungan sangat ditekankan.
Asisten Perekonomian Kabupaten Madiun, Didik Harianto, menegaskan bahwa Bimtek ini selaras dengan visi misi Kabupaten Madiun, khususnya poin kedua tentang menjaga keseimbangan lingkungan, serta program unggulan Bupati, yaitu Kaliber (Kelestarian Lingkungan Hidup Berkelanjutan).
Didik Harianto juga menyoroti aspek filosofis terkait lingkungan, "Apa yang telah kita laksanakan, sudah banyak yang kita lakukan di dalam rangka kelestarian lingkungan hidup. Tetapi kalau tidak mengisi aplikasi yang berlaku secara nasional, maka aksi-aksi nyata yang kita lakukan tidak terekam oleh aplikasi yang berbasis IT, yaitu Aksara dan Aplikasi SIGN-SMART," jelasnya.
Melalui pelatihan ini, seluruh peserta diharapkan mampu menginput semua aksi dan kegiatan pelestarian lingkungan yang telah dilakukan Kabupaten Madiun secara akurat.
Dengan demikian, upaya nyata daerah dapat tercatat dalam sistem nasional, memberikan gambaran utuh apakah kandungan emisi GRK di Kabupaten Madiun masih dalam batas normal atau telah melebihi ambang batas, pungkasnya.
Pewarta: Sukini
Lay Out: Lisya Wulan
Editor: Harijono



Posting Komentar