Mengurai Maraknya Tambang Ilegal Pentingnya Hukuman yang Tegas bagi PT MAHAVHIRA

Menyikapi hal tersebut Ketua Aliansi menggandeng beberapa Ormas untuk melakukan Audensi

Jatimnews.Info || Tuban Jawa Timur - Pengurasan sumber daya alam (natural resource depletion) diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam secara tidak bijaksana sehingga sumber daya alam itu baik kualitas maupun kuantitasnya menjadi berkurang atau menurun dan pada akhirnya habis sama sekali.Khususnya masalah pertambangan illegal. 

Pertambangan merupakan usaha untuk menggali berbagai potensi-potensi yang terkandung dalam perut bumi.Banyak juga masalah yang muncul di dalam aktivitas pertambangan mulai dari pengusaha nakal yang cuma mengantongi izin Eksplorasi yang seharusnya izin tersebut belum boleh menjual hasil tambang karena sebatas Eksplorasi dan ada Tahapan-Tahapan sampai dengan hasil Tambang tersebut boleh di jual.

Belum lagi penggunaan BBM yang di duga masih banyak menggunakan BBM Subsidi. Usaha pertambangan atau mining business merupakan kegiatan dalam rangka pengusahaan yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca Tambang

Untuk mengatasi maraknya tambang ilegal, langkah-langkah yang diperlukan adalah memberikan sanksi yang efektif kepada pelaku. Diperlukan penegakan hukum yang kuat dan tegas. Penegakan hukum yang lemah hanya akan memberikan kesempatan bagi pelaku tambang ilegal untuk terus beroperasi tanpa rasa takut akan sanksi yang berat. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa aparat penegak hukum memiliki kekuatan dan keberanian untuk menindak tegas para pelaku tambang ilegal.

"Diduga Kuat PT Mahavhira  Tuban  selain melakukan kegiatan Tambang juga Ada pencucian Silicca,hal ini perlu ada invastigasi menyeluruh mulai dari perizinan dan BBM yang di gunakan serta Kordinat. 

Menyikapi hal tersebut Ketua Aliansi menggandeng beberapa Ormas untuk melakukan Audensi dan Juga bersurat Ke kemenetrian "Imbuh noer Khalifah Ketua Aliansi Wartawan ( AWAS), saat di konfirmasi Rabu, 08/05/24 Martha selaku direktur PT Mahavira enggan memberikan keterangan.

Jurnalis: Noer

Editor: Harijono