"Madiun Tingkatkan Kualitas Sanitasi dengan Program SPALD-S"
Jatimnews.info || Madiun - Kabupaten Madiun terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sanitasi masyarakat dengan memberikan dana hibah pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) kepada 11 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Penyerahan dana hibah ini dilakukan secara simbolis oleh Bupati Madiun, Hari Wuryanto, pada acara peletakan batu pertama SPALD-S di Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, pada Kamis (15/5/2025).
KSM yang menerima manfaat dari program ini antara lain KSM Simo Sejahtera dari Desa Simo, KSM Tawang Maju dari Desa Tawangrejo, KSM Sehat Sentosa dari Desa Krandegan, KSM Mojorejo dari Desa Mojorejo, KSM Sanitasi Kenongorejo dari Desa Kenongorejo, KSM Berkah Jaya dari Desa Tulung, KSM Bakur Sehat dari Desa Bakur, KSM Mugi Rahayu dari Desa Joho, KSM Tirta Makmur dari Desa Sukolilo, KSM Gotong Royong dari Desa Kuwiran, dan KSM Desa Klitik dari Wonoasri.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Gunawi, menjelaskan bahwa program SPALD-S merupakan salah satu program unggulan dalam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Madiun periode 2025-2030. Program ini mendukung misi keempat, yaitu Madiun Bersahaja, yang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang andal di seluruh wilayah.
"Pemkab Madiun mengalokasikan dana sebesar Rp5,8 miliar untuk program SPALD-S tahun ini, dengan target mencakup 473 rumah tangga, terdiri dari 360 rumah tangga di wilayah perdesaan dan 113 di wilayah perkotaan," ungkap Gunawi.
Pembangunan SPALD-S ini didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler untuk wilayah pedesaan, yang berupa dana hibah untuk pembangunan bilik sapiteng dan resapan. Pelaksanaan program ini melibatkan masyarakat setempat, terutama keluarga yang mendapatkan hibah pemanfaatan sanitasi.
Program ini ditujukan untuk masyarakat dengan balita stunting, masyarakat berpenghasilan rendah, dan mereka yang belum memiliki akses sanitasi layak," tambah Gunawi.
Berdasarkan data akhir 2024, akses sanitasi layak di Kabupaten Madiun baru mencapai 87,6 persen dari total 184.469 rumah tangga. Masih terdapat sekitar 22.725 rumah tangga atau 12,4 persen yang belum memiliki akses sanitasi yang memadai.
"Kita masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup besar. Dalam lima tahun ke depan, kami berharap 100 persen rumah tangga dapat mengakses sanitasi yang layak, bersih, dan sehat," harap Gunawi.
Bupati Madiun, Hari Wuryanto, menekankan bahwa sanitasi bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kesehatan. "Kami ingin masyarakat menyadari bahwa sanitasi yang layak adalah kebutuhan dasar, bukan hanya sekadar bantuan pemerintah," ujarnya.
Program ini sejalan dengan visi misi Kabupaten Madiun yang bersih, sehat, dan sejahtera, serta mendukung program nasional penurunan angka stunting menuju Indonesia Emas 2045. "Dengan adanya SPALD-S, diharapkan akan terjadi perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di tingkat rumah tangga," pungkasnya.
Jurnalis: Sukini
Editor: Harijono
Posting Komentar