Inovasi Torakur! IKA UNS dan Pemdes Kare 'Sulap' Tomat Murah Madiun Jadi Torakur, Bolu, Hingga Mi Bernilai Jual Tinggi
Kartika Endah Prihatin, Sekretaris II IKA UNS sekaligus Komisaris LPK Budi Kartika Jaya, menyampaikan...
Jatimnews.info || Madiun – Harga tomat anjlok di pasaran? Itu dulu. Kini, petani tomat di Madiun punya harapan baru berkat kolaborasi inovatif antara Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sebelas Maret (IKA UNS) Madiun Raya dan Pemerintah Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
Alih-alih menjual mentah dengan harga murah, tomat kini diolah menjadi beragam produk bernilai tambah tinggi, mulai dari Torakur (Tomat Rasa Kurma), bolu, hingga mi sehat. Inisiatif ini digulirkan melalui pelatihan pengolahan hasil pertanian di Aula Kantor Kepala Desa Kare pada Selasa, 29 Oktober 2025, diikuti oleh 20 peserta, mayoritas adalah ibu-ibu petani.
Solusi Atasi Kerugian Petani: Torakur Jadi Bintang Baru UMKM
Kepala Desa Kare, Sunarno, menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah respons cepat terhadap kerugian yang dialami petani.
"Latar belakang utama kegiatan ini adalah karena harga tomat sempat turun drastis di pasaran, menyebabkan petani merugi. Kami ingin memberikan inisiatif dan mengajak ibu-ibu petani tomat untuk berinovasi agar tomat tidak hanya dijual dalam kondisi mentah," ujarnya.
Tujuan besarnya sangat ambisius: menciptakan produk UMKM unggulan yang bukan hanya menyerap hasil panen melimpah, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani tomat secara berkelanjutan.
Inovasi Produk yang Menggugah Selera;
Kartika Endah Prihatin, Sekretaris II IKA UNS sekaligus Komisaris LPK Budi Kartika Jaya (mitra kegiatan), menjelaskan fokus pelatihan.
"Karena hasil panen melimpah, fokus materi kami adalah mengolah tomat agar tidak hanya dijual dalam bentuk yang murah. Produk-produk yang dibuat sangat unik," jelas Endah.
Produk unggulan yang diajarkan meliputi;
Torakur (Tomat Rasa Kurma): ✔️Manisan tomat dengan rasa dan tekstur menyerupai kurma.
✔️Bolu Tomat dan Mi Berbahan Dasar Tomat.
✔️Jus Tomat.
Salah satu peserta dari Dusun Kare, Lisna Wati, mengaku paling antusias dengan Torakur. "Kurma tomat itu yang paling menarik bagi saya karena saya belum pernah mencoba. Saya suka hal yang baru dan manis-manis, kemungkinan besar akan saya coba buat di rumah," kata Lisna Wati, menunjukkan antusiasme untuk implementasi di tingkat rumah tangga.
Komitmen IKA UNS: Pendampingan Tuntas Sampai Produk Laku!
IKA UNS berkomitmen bahwa kolaborasi ini tidak berhenti pada seremonial pelatihan. Endah menegaskan, IKA UNS menargetkan adanya pendampingan berkelanjutan untuk memastikan ilmu yang didapat benar-benar diterapkan dan membuahkan hasil.
"Tujuan kami adalah memberikan stimulus, karena pelatihan yang hanya berbasis program biasanya 'habis pelatihan, bubaran'. Harapan IKA UNS adalah adanya pendampingan pasca pelatihan, sehingga penerapan ilmu yang didapat peserta pasti ada," tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), IKA UNS Madiun Raya menawarkan program lanjutan krusial untuk para peserta, di antaranya:
Program sertifikasi halal gratis.
Materi tentang packaging (pengemasan) dan branding produk. Materi tentang pemasaran secara digital.
Kolaborasi antara pemerintah desa dan alumni perguruan tinggi ini menjadi model percontohan positif dalam menghadapi tantangan harga komoditas pertanian. Dengan inovasi Torakur dan pendampingan menyeluruh, masa depan UMKM dan petani tomat di Kabupaten Madiun diharapkan menjadi lebih cerah dan berkelanjutan.
Pewarta: Sukini
Editor: Harijono



Posting Komentar