Pembangunan SDN 2 Nguling Di Duga Dikerjakan Asal asalan
Warga sekitar resah lantaran proyek rehabilitasi ruang kelas dan pembangunan gedung baru yang menelan Dana milyaran itu, justru dikerjakan asal-asalan
Jatimnews.info || Pasuruan - Aroma busuk proyek rehabilitasi ruang kelas di SDN 2 Nguling , Kabupaten Pasuruan, menyeruak tajam hingga menusuk nurani publik. Dengan anggaran
Rp 1.028.832.114 yang bersumber dari Dana APBN tahun anggaran 2025, proyek yang seharusnya menjadi simbol peningkatan kualitas pendidikan malah berubah menjadi ajang dugaan bancakan dan permainan kotor. Senin, 13/10/2025.
Aduan masyarakat menjadi pintu terbuka atas skandal ini. Warga sekitar resah lantaran proyek rehabilitasi ruang kelas dan pembangunan gedung baru yang menelan Dana milyaran itu, justru dikerjakan asal-asalan, jauh dari spesifikasi teknis. Lebih miris lagi, para pekerja di lapangan tidak dibekali APD (Alat Pelindung Diri) sebagaimana aturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Seolah-olah keselamatan pekerja tidak ada harganya.
Investigasi Media dan LSM: Fakta Mengerikan Terkuak
Beberapa penggiat media dan aktivis LSM turun langsung melakukan investigasi ke lokasi proyek di SDN 2 Nguling. Fakta di lapangan sungguh mencengangkan:
Tidak ada konsultan, tidak ada pengawas.
Dan yang lebih miris lagi aktivitas tersebut SE olah olah dikerjakan oleh kontraktor ghaib yang identitas perusahaanya tidak di tunjukan di papan anggaran ujar tim investigasi.
Pekerja dibiarkan bekerja tanpa perlindungan K3 juga tanpa pengawasan
Pekerjaan terkesan asal jadi, seperti proyek murahan yang tidak layak ditopang anggaran ratusan juta.
Ironisnya, ketika tim investigasi mencoba melakukan klarifikasi, ke pak sohib perwakilan sekaligus pelaksana yang namanya tercantum di papan anggaran Nguling tersebut,namun justru bersikap acuh. Bukan sambutan hangat yang diterima, melainkan kalimat dingin,dan seperti merasa terganggu dengan kedatangan tim LSM dan media
“Mohon maaf mas, kepala sekolah tidak ada di sini,sedang keluar dan mas zainal operator juga tidak ada,kalau kontraktor nya kadang kesini sore mas,sampean dari wartawan dan LSM maksud dan tujuaNnya apa ya,karna saya hanya di tugas untuk mengawasi saja, tapi saya tidak tau nama perusahaanya CV atau PT apa? ” ujar pak sohib selaku yang kebetulan ada di lokasi dengan nada menusuk, sambil tetep duduk santai di atas motornya, ucapan itu jelas menimbulkan tanya tanya besar terhadap penggiat media dan LSM.
"Sepertinya proyek ini di kerjakan dengan cara sembunyi- sembunyi.
pernyataan tersebut juga menunjukkan adanya benteng keterlarangan informasi, seolah-olah proyek ini memang sengaja ditutup-tutupi."
Lebih jauh, terungkap pula bahwa dugaan adanya penyimpangan spesifikasi,dan kesalahan teknis kerja pada ruangan yang ring baloknya belum di cor, tapi atap sudah di naikkan terlebih dulu.
Saat di konfirmasi awak media Jatimnews.info/JatimnewsTV Kepala Desa mengatakan secara hukum, pihak pemerintahan desa dan pihak SDN 2 Nguling harus sama-sama ikut andil dan menjadi penanggung jawab sebagai perencana, pengawas, dan pelaksana kebijakan pembangunan di SDN 2 NGULING Namun faktanya, pak sohib pengawas lapangan justru diduga menutup rapat-rapat akses informasi, ujarnya.
Sikap ini dinilai bukan hanya arogansi, melainkan pelanggaran fatal terhadap UU KIP Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dan dugaan adanya keterlibatan beberapa pihak i dalam praktik “kongkalikong” proyek.
LSM OBHAMA NUSANTARA Angkat Bicara
Menurut Supriyadi, Ketua Umum LSM OBHAMA NUSANTARA, tindakan kontraktor tersebut bukan hanya kesalahan, melainkan kejahatan sosial, ucapnya.
“Seharusnya proyek ini di pasang tentang identitas perusahaan dan untuk gambar kerja di persilahkan kepada siapapun yang ingin mengetahui rencana pembangunan tersebut,dan pihak sekolah SDN 2 NGULING seharusnya itu berterima kasih kepada teman-teman penggiat yang sudah membantu mengawasi. Lah ini kok malah kedatangan kami kok sperti mengganggu?
Kontraktor dan pihak sekolah saya duga jelas melakukan kesalahan fatal karena sudah menghalangi dan menutup informasi terhadap kontrol sosial, saya tahu ini kesalahan sebelum ada cor ring balok atap SDH di naikkan,di lokasi semua campuran tidak ada molen,dan Ini sudah masuk ranah pelanggaran berat,” tegas Supriyadi dengan nada geram, lebih lanjut, pria berambut gondrong itu memastikan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam.
“Minggu ini kami akan bersurat kepada dinas terkait. Kami akan pertanyakan kebijakan larangan terhadap LSM dan wartawan untuk melakukan kontrol sosial. Jika perlu, kasus ini kami bawa ke aparat penegak hukum,” imbuhnya.
Proyek Pendidikan atau Proyek Korupsi Terselubung?
Dengan dana lebih dari Rp 1milayar lebih, seharusnya kualitas bangunan bisa maksimal dan membawa manfaat nyata bagi dunia pendidikan di SDN 2 nguling. Namun fakta lapangan justru menunjukkan indikasi kuat adanya penyimpangan anggaran, lemahnya pengawasan, dan dugaan keterlibatan pejabat serta pihak sekolah dalam praktik kotor.
Publik kini bertanya-tanya: apakah proyek ini benar-benar untuk meningkatkan mutu pendidikan, atau sekadar proyek bancakan yang jadi ladang keuntungan segelintir orang?
Tuntutan Publik: Bongkar dan Usut Tuntas
Kasus ini kini menjadi sorotan tajam, Publik menuntut agar:
1. Inspektorat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan segera turun tangan melakukan audit investigasi.
2. Aparat penegak hukum mengusut tuntas dugaan penyimpangan anggaran dan persekongkolan.
3. Pekerjaan proyek dihentikan sementara hingga ada kejelasan terkait kualitas, spesifikasi, dan transparansi penggunaan anggaran.
Jika tidak ada langkah tegas, kasus ini bukan hanya akan menjadi noda hitam bagi dunia pendidikan, tetapi juga menjadi bukti bahwa praktik busuk proyek pendidikan masih merajalela di negeri ini.
Pasuruan kini menunggu: apakah aparat hanya diam, atau berani menumpas skandal busuk rehabilitasi SDN 2 nguling hingga ke akar-akarnya
Pewarta: Biro Daeng
Editor: Harijono
Posting Komentar