Polsek Pesantren Kediri Amankan Pengajian Ahad Legi Bersama Gus Anang Jamsaren
Jarimnews.info || Kota Kediri - Minggu pagi, tanggal 26 Oktober 2025 mulai Pkl. 08.00 wib - 12:00 wib. Gelar kegiatan Pengajian Rutin Ahad Legi Muslimat NU Kec. Pesantren dengan tausiah oleh KH Anang Darunnajah (Gus Anang) dihadiri jama'ah sekitar 300 orang, bertempat di rumah Ibu Musikowati RT 14 RW 02 Kel. Pesantren Kec. Pesantren Kota Kediri.
Kegiatan keagamaan rutin yang diadakan masyarakat setempat ini berlangsung khidmat dan penuh suasana kebersamaan. Untuk menjaga keamanan dan kelancaran acara, Polsek Pesantren menerjunkan personel gabungan bersama tiga pilar, di bawah pimpinan Padal AKP Budi Santoso.
"Pengamanan dilakukan secara tertib oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Pesantren Aiptu Siswanto bersama personel piket
fungsi Polsek Pesantren, dengan melakukan pengaturan lalu lintas, pemantauan area sekitar lokasi, serta koordinasi dengan panitia dan tokoh masyarakat setempat."
Hadir dalam kegiatan tersebut;
KH. Anang Darunnajah (Gus Anang, Kapolsek Pesantren Kompol Siswandi, S.H., Danramil Pesantren diwakili Peltu Edi Sugianto, Camat Pesantren Yudi Kuncoro, S.H., Kakel. Pesantren Ibu Insani, S.E., Ketua Muslimat NU Kota Kediri Hj. Nurul Latifah, S.Ag., M.PdI, Ketua Muslimat NU Kec. Pesantren Hj. Ika Tauhidah, S.Ag, Ketua Ranting Muslimat NU Kel. Pesantren Ibu Musikowati, S.Pd, Kepala Kelurahan Pesantren Ensani, S.E., pimpinan Muslimat NU Kecamatan Pesantren, serta perwakilan Fatayat NU.
Dalam sambutannya, Kapolsek Pesantren Kompol Siswandi, S.H. menyampaikan bahwa kegiatan keagamaan seperti pengajian Ahad Legi menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah dan menjaga harmoni antar warga. "Polri hadir untuk memberikan rasa aman dan mendukung kegiatan positif masyarakat," tuturnya.
"Kegiatan Pengajian Rutin Ahad legi muslimat NU Kec. Pesantren dengan tausiah oleh dan KH. Anang Darunnajah (Gus Anang)."
Selanjutnya, Ceramah/Tauziah oleh KH. Anang Darunnajah (Gus Anang) sebagai berikut;
✓ Berdasarkan riwayat dari Aisyah, Rasulullah SAW memang memiliki kebiasaan mengucapkan Alhamdulillah dalam berbagai kondisi, baik saat mendapatkan kabar atau kejadian yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan.
✓ Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, kejadian tentang seorang lelaki yang membunuh 99 orang, kemudian 100, terjadi pada masa Nabi Isa AS.
✓ Seorang lelaki dari Bani Israil telah membunuh 99 orang. Ia lalu merasa menyesal dan ingin bertobat.
✓ Untuk mencari jalan bertobat, ia bertanya kepada seseorang tentang orang yang paling alim di muka bumi. Ia kemudian ditunjukkan kepada seorang rahib (ahli ibadah yang kurang berilmu).
✓ Dengan putus asa, sang rahib menjawab bahwa tidak ada harapan baginya untuk bertobat.
✓ Merasa putus asa karena rahib tersebut tidak bisa memberinya jalan keluar, lelaki itu pun membunuh rahib tersebut, sehingga korbannya genap menjadi 100 orang.
✓ Lelaki itu pun memulai perjalanan menuju negeri yang saleh tersebut dengan niat tulus untuk bertobat.
Namun, di tengah perjalanan, ia meninggal dunia.
✓ Perdebatan malaikat
Malaikat rahmat dan malaikat azab datang untuk mencabut nyawanya dan saling berselisih, Malaikat rahmat berpendapat lelaki itu layak diampuni karena pergi dalam keadaan bertobat.
✓ Allah SWT kemudian mengirimkan malaikat Jibril dalam wujud manusia sebagai penengah. Malaikat itu memberi solusi untuk mengukur jarak kematian lelaki tersebut dari dua negeri: negeri asalnya dan negeri yang dituju.
✓ Malaikat pun mengukur jaraknya. Ternyata, lelaki itu lebih dekat ke negeri orang-orang saleh, meski hanya sejengkal.
Allah SWT dengan rahmat-Nya memerintahkan bumi agar menyusut, sehingga jaraknya ke negeri yang baik menjadi lebih dekat.
Akhirnya, malaikat rahmat yang membawa ruh lelaki itu, dan dosanya pun diampuni.
✓ Wa sīqal-lażīna kafarū ilā jahannama zumarān (Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahanam berombong-rombongan)
✓ orang-orang yang bertakwa akan digiring ke surga secara berombongan.
✓ Orang tua yang mengajarkan syahadat secara langsung menunjukkan komitmennya terhadap agama dan memberikan teladan yang baik bagi anak dan akan memberikan pahala bagi orang tua.
✓ Dalam acara pengajian, berinfak adalah hal yang wajar dan dianjurkan. Praktik ini memiliki landasan kuat dalam ajaran Islam dan sering dilakukan untuk berbagai tujuan mulia
✓ Makna orang bertakwa yang akan berinfak baik saat punya maupun tidak punya (dalam keadaan lapang atau sempit) menunjukkan keikhlasan dan keteguhan iman yang tidak bergantung pada kondisi harta benda, terangnya.
Akhir acara, di tutup do'a dan Ketua panitia Pengajian Rutin Ahad Legi Muslimat NU Ibu Musikowati, S.Pd, menambahkan Alhamdulillah juga terima kasih kepada semua yang hadir, acara berjalan aman, dan kondusif, pungkasnya.
Kediri Kota SEKARTAJI
"Selaras, Karomah, Tangguh, Terpuji"
Jadilah Polisi Yang Terus Menebar Kebaikan
Pewarta: Gus Hamzah
Editor: Harijono



Posting Komentar